Monday, February 06, 2006

Adat & Tradisi: Fu lu sou + tradisi dalam imlek (bagian 1 FU)

Posted on Tuesday, September 27 @ 23:35:56 PDT by xuan-tong

Fu Xing sebenarnya pada jaman lampau sering juga disebut Sui Xing 歲 星 dan dipercaya bahwa Sui Xing bisa memberikan rejeki.

Kemudian orang-orang mengadakan perubahan dari nama bintang menjadi manusia. Yang paling terkenal adalah Fu Shen Tian Guan 福 神 天 官 dan Yang Cheng 楊 成.

Kepercayaan Tian Guan berasal dari Taoism Wu Dou Mi Dao (aliran 5 gantang beras), dimana aliran tersebut menggunakan cara mempersembahkan arak dan membuat surat permohonan agar orang yang sakit bisa sembuh dan panjang umur.

Mempersembahkan arak dan menulis 3 surat permohonan kepada San Guan Da Di 三官大帝. San Guan Da Di dipercaya bisa memberikan rejeki, menghapus akibat perbuatan buruk/kesalahan dan menghapuskan/menghindarkan bencana.
Dari sini rakyat kebanyakan beranggapan Tian Guan sebagai Fu Shen (dewa rejeki).

Pada masa dinasti Qing,kepercayaan kepada Tian Guan menjadi begitu populer dan banyak tulisan atau gambar-gambar Tian Guan Ci Fu 天官賜 福 yang bisa dilihat pada menjelang tahun baru imlek.

Yang Cheng sebagai Fu Shen, sebenarnya orang yang bernama Yang Cheng ini memang ada. Hanya saja bukan Yang Cheng 楊成 yang ini tapi 陽 城 (cat:ini memang nama orang bukan nama kota).


Ketika kaisar Tang DeZong 唐 德宗 pada tahun 795 mendapat hasutan dari Pei YanLing 裴延齡 untuk menghukum mati jendral setia Lu Zhi 陸 贄. Tapi diantara sekian pejabat hanya YangCheng yang berani mencegahny sehingga Lu Zhi tidak dihukum mati. Tapi ketika usulan Yang untuk mencopot jabatan Pei itu tidak diindahkan sehingga Yang
mengundurkan diri. Kisah diatas merupakan cuplikan dari Tang Shi Yan Yi 唐史演義.

Masalah yang berkaitan antara YAng Cheng dengan Dewa Rejeki (cat: Fu Shen, bukan Cai Shen) adalah kebiasaan dinasti Tang pada masa itu untuk mengambil orang-orang kerdil ke istana untuk dijadikan badut atau budak. Orang-orang kerdil itu diambil dari wilayah Dao,dimana setiap rumah harus mengirimkan pria sebagai budak. Yang Cheng yang mendapat tugas untuk mengambil para budak kerdil itu merasa bahwa tindakan ini tidak berperikemanusiaan dan menghentikan kebiasaan itu. Untuk mengenang Yang Cheng yang tidak takut kehilangan jabatan, membela mereka yang ditindas maka penduduk wilayah Dao mendirikan Ci atau rumah peringatan (cat:sering disebut rumah abu) dan menyebut Yang Cheng sebagai Fu Shen. Selain hal diatas, agar keturunan penduduk wilayah Dao tidak melupakan jasa Yang Cheng, maka semua anak pria di wilayah Dao menggunakan Yang sebagai nama mereka. Bai JuYi seorang sastrawan juga menuliskan kejadian itu dalam bentuk syairnya. Hal ini tercatat dalam Jiu Tang Shu maupun Xin Tang Shu.

Dalam catatan Shou Shen Ji ada satu cerita tersendiri dengan nama yang mirip tapi karakter tulisan yang berbeda (cat: 楊 成) dan jaman yang berbeda.

Pada kisah itu dituliskan pada masa dinasti Han, kaisar Han WuDi amat suka dengan orang kerdil yang dijadikan badut penghibur dan budak di istana.
Yang Cheng sebagai pejabat wilayah Dao menghadap kaisar Han WuDi dan mengatakan ," Hamba berdasarkan 5 kitab , di wilayah hamba memang ada penduduk kerdil tapi tidak ada budak kerdil." Kaisar Han WuDi menjadi sadar dan rakyat wilayah Dao untuk mengenang jasanya mendirikan Ci dan menyebutnya sebagai Fu Shen.

hormat saya,
Xuan Tong
Comments: Post a Comment



<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?