Monday, January 23, 2006
SERIAL SEJARAH : Catatan Pinggir Dinasti Qin
Latar belakang pembakaran buku-buku oleh Qin ShiHuang sebenarnya lebih ke arah pemersatuan ideologi. Perlu kita ketahui bahwa kerajaan Qin sudah menerapkan faham Legalism sejak reformasi oleh ShangYang.
Sedangkan faham Ru Jia (cat: Confuciusm) tetap diterima oleh kerajaan Qin tapi tidak dipakai sebagai landasan pemerintahan.
Sikap Qin shiHuang yang membuat standara sisa dalam banyak bidang tentunya juga mencakup bidang politik.
Para scholar Ru sendiri pada masa YingZheng tetap mendapat tempat yang layak, hingga pada masa pemersatuan atau penaklukkan 6 kerajaan baru dibuat suatu langkah untuk memberangus aliran-aliran politik atau pemerintahan (cat: tepatnya aliran filsafat tata negara).
Hanya pola dasar para scholar Ru adalah diskusi dan kebebasan berbeda pendapat yang berasal dari masa jaman KongZi sudah berkembang tidak cocok dimata Qin ShiHuang yang lebih menginginkan stabilitas dan keseragamaan.
2 hal yang menjadi dasar alasan kuat untuk menghantam aliran Ru yang sebagai sasaran utama adalah:
1. tidak adanya kata sepakat dari kalangan Ru mengenai bagaimana upacara Feng Shan(1).
2. pertentangan antara Li Si dan Chunyu Yue mengenai sistem pemerintahan antara sistem adipati (2) dengan gubernur (3) ketika jamuan makan.
Buku-buku yang bersifat ilmu pengetahuan tidak dilarang atau dibakar.
Misalnya buku mengenai pertanian, siasat perang, perbintangan dan pengobatan.
hormat saya,
Xuan Tong
cat:
1. FengShan atau upacara pengukuhan kekuasaan oleh para leluhur.
2. Sistem adipati pada masa lampau adalah bersifat turun temurun dan diberi kebebasan mengatur wilayahnya sendiri.
3. Sistem gubernur pada masa Qin adalah wilayah diatur oleh pusat dan penguasaan wilayah itu tidak turun temurun.
From: "perfect_harmony2000"
Date: Sat Jan 14, 2006 11:03 pm
Subject: Re: SIAPA Tokoh Filsafat dan ahli strategy Timur
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/16437
Sedangkan faham Ru Jia (cat: Confuciusm) tetap diterima oleh kerajaan Qin tapi tidak dipakai sebagai landasan pemerintahan.
Sikap Qin shiHuang yang membuat standara sisa dalam banyak bidang tentunya juga mencakup bidang politik.
Para scholar Ru sendiri pada masa YingZheng tetap mendapat tempat yang layak, hingga pada masa pemersatuan atau penaklukkan 6 kerajaan baru dibuat suatu langkah untuk memberangus aliran-aliran politik atau pemerintahan (cat: tepatnya aliran filsafat tata negara).
Hanya pola dasar para scholar Ru adalah diskusi dan kebebasan berbeda pendapat yang berasal dari masa jaman KongZi sudah berkembang tidak cocok dimata Qin ShiHuang yang lebih menginginkan stabilitas dan keseragamaan.
2 hal yang menjadi dasar alasan kuat untuk menghantam aliran Ru yang sebagai sasaran utama adalah:
1. tidak adanya kata sepakat dari kalangan Ru mengenai bagaimana upacara Feng Shan(1).
2. pertentangan antara Li Si dan Chunyu Yue mengenai sistem pemerintahan antara sistem adipati (2) dengan gubernur (3) ketika jamuan makan.
Buku-buku yang bersifat ilmu pengetahuan tidak dilarang atau dibakar.
Misalnya buku mengenai pertanian, siasat perang, perbintangan dan pengobatan.
hormat saya,
Xuan Tong
cat:
1. FengShan atau upacara pengukuhan kekuasaan oleh para leluhur.
2. Sistem adipati pada masa lampau adalah bersifat turun temurun dan diberi kebebasan mengatur wilayahnya sendiri.
3. Sistem gubernur pada masa Qin adalah wilayah diatur oleh pusat dan penguasaan wilayah itu tidak turun temurun.
From: "perfect_harmony2000"
Date: Sat Jan 14, 2006 11:03 pm
Subject: Re: SIAPA Tokoh Filsafat dan ahli strategy Timur
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/16437
# posted by Tjokro : 5:11 PM
